Siapa Bilang Anak Spesial Tidak Bisa Mandiri? Ayah Bunda Harus Tanamkan 7 Keterampilan Bina Diri!
Sudah umum diketahui, bahwa Anak berkebutuhan khusus sejak lahir memiliki beberapa keterbatasan dalam perkembangannya.
Namun bukan berarti mereka tidak bisa mengembangkan potensinya.
Seorang ahli mengatakan, siasati kekurangan dengan memaksimalkan kekuatannya.
Bagaimanapun juga, setiap individu yang terlahir ke bumi, memiliki misi besar yang diembannya.
Peran orang tua dan sekolah (guru/terapis) adalah membantu ananda menajamkan potensinya agar mereka menemukan jalannya (perannya). Termasuk ananda berkebutuhan khusus.
Oleh karena itu, sebelum mengenalkan sesuatu yang bersifat akademik, sahabat unique harus mengenalkan kemampuan bina diri pada ananda.
Kemampuan Bina Diri apa sih?
Kemampuan bina diri/ bantu diri (self help skill) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang tua bersama guru untuk melatih ataupun membina anak berkebutuhan khusus agar dapat melakukan kegiatan sehari-sehari dengan maksimal.
Seperti terdapat pada ulasan sebelumnya, kemampuan bina diri harus dikenalkan pada ananda sejak dini.
Keterampilan ini tentu saja dibantu oleh para terapis di klinik terapi.
Jika ananda sudah bersekolah, pastikan shadow teacher mereka pun bisa membantu ananda menuntaskan program bina diri sesuai usianya masing-masing.
Yuk sahabat unique, simak 7 keterampilan bina diri anak berkebutuhan khusus.
#1. Keterampilan merawat diri
Keterampilan merawat diri adalah keterampilan dasar seseorang dalam merawat diri sendiri.
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan memelihara badan seperti mandi, kemampuan kemampuan toiletting, menggosok gigi, membersihkan telinga, mencuci tangan, dan merawat rambut.
Selain itu, ananda juga harus memiliki kemampuan menjaga keselamatan diri. Seperti melindungi diri dari bahaya dan menjaga kesehatan diri.
#2. Keterampilan Mengurus Diri
Keterampilan mengurus diri adalah kemampuan memmelihara diri secara praktis dan kebutuhan yang bersifat pribadi.
Contoh dari keterampilan ini adalah; makan dan minum, berdandan, memakai dan melepas pakaian, memakai sepatu, memakai kaos kaki, menyiapkan dan merapikan perlengkapan sekolah.
#3. Keterampilan Menolong Diri
Keterampilan menolong diri adalah keterampilan yang berkaitan dengan mencuci pakaian, mencuci sandal sepatu, membersihkan kamar, merapikan peralatan pribadi, dll.
#4. Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan dalam hal menyatakan keinginan secara lisan maupun tulisan.
Ananda juga diharapkan memiliki kemampuan menjawab sesuatu hal yang mendasar seperti nama, alamat, dan keluarga serta pertanyaan identitas lainnya.
#5. Keterampilan Bersosialisasi
Keterampilan bersosialisasi berkaitan dengan keterampilan menjalin relasi dengan orang lain, seperti teman, saudara dan masyarakat.
Selain itu keterampilan bersosialisasi meliputi kemampuan dalam berempati, bersimpati, menjaga perasaan orang lain, mentaati norma sosial, mampu bergaul, menghormati orang lain.
#6. Keterampilan Bekerja
Ananda berkebutuhan khusus perlu menguasai beberapa keterampilan bekerja. Keterampilan ini tentunya sebagai bekal ketika mereka memasuki dunia profesi dan rumah tangga.
Ananda perlu menguasai keterampilan berumah tangga seperti beberes dan bebersih. Contohnya merapikan barang-barang sesuai urutan dan bentuk, menyapu, mengepel lantai dengan cara yang benar.
Anak spesial kita juga perlu diajarkan bagaimana mengatur keuangan dan pergi ke toko. Mereka harus mampu mendata belanjaan apa saja yang dibeli dan berapa uang yang harus dibawa.
Sesampainya di toko, ananda juga diharapkan mampu menghitung berapa uang kembalian.
Bagi laki-laki, perlu diajarkan kemampuan pertukangan sederhana.
Mereka mampu menggunakan martil dan paku dengan benar.
Ananda juga bisa belajar menggunakan gergaji dengan arahan orang tua.
Tentunya hal ini dilakukan saat ia sudah paham dengan kegunaan alat pertukangan.
#7 Keterampilan Mengisi Waktu Luang
Ananda juga perlu diajarkan keterampilan tentang apa yang disukainya.
Ketika ia memiliki waktu luang, pasti ada sesuatu yang dikerjakannya.
Matanya begitu berbinar ketika mereka mengerjakan hal itu.
Sebut saja di bidang seni lukis.
Ketika ia menyukai seni lukis maka tingkatkan kemahirannya di bidang itu dengan memfasilitasi mereka dengan peralatan dan guru melukis.
Ananda yang suka berkebun dan beternak juga membutuhkan alat dan bahan serta mentor di bidang perkebunan dan peternakan.
tabletennisengland.co.uk
Sama halnya dengan ananda yang menyukai olahraga.
Tugas orang tua adalah memfasilitasi agar kegiatan luang mereka bermanfaat untuk diri mereka saat ini dan masa depan.
Pada dasarnya, ending goal anak berkebutuhan khusus adalah menguasai bina diri.
Unsur akademik memang diperlukan, namun kemampuan bina diri adalah hal utama yang harus dikuasai anak spesial kita.
Jangan sampai orang tua mengabaikan unsur kemandirian dan bina diri (self help skill).
Anak-anak spesial ini tidak selamanya menjadi anak kecil. Usia mereka akan bertambah, serta kematangan fisik akan terjadi.
Jika ayah bunda terlambat menyadari urgensi pendidikan bina diri, maka ananda akan lebih sulit diarahkan.
Dan penyesalan luar biasa akan menghampiri diri orang tua.
Sebab tidak selamanya, kita bisa mendampinginya. Ajari self help skill sejak dini.
Lambat laun, fisik dan kemampuan mendampingi orang tua pun tidak semaksimal dahulu, sehingga ananda harus mampu merawat dan menjaga dirinya sendiri.
Percayalah sahabat unique, jika keyakinan itu ada, maka Tuhan Yang Maha Kuasa turut membantu kita dalam mengembangkan potensi ananda yang sudah terinstal sejak mereka dilahirkan ke bumi ini.
Potensi yang membawa mereka menjadi insan yang mandiri dan bermanfaat bagi sekitarnya.
Komentar
Posting Komentar