Jangan Galau, Cobalah 6 Cara ini Untuk Melatih Motorik Kasar Anak di Rumah
Anak berkebutuhan khusus memiliki satu kebutuhan yang tidak terlepaskan. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan sensori.
Kebutuhan sensori yang harus dipenuhi adalah motorik kasar dan halus.
Tapi sebelumnya, sahabat unique perlu mengetahui tentang kebutuhan sensori
Apa sih Sensori itu?
Sensori atau sensorik adalah suatu sistem dalam tubuh manusia. Sistem ini terdiri dari jutaan syaraf sensorik. Syaraf sensorik inilah yang menerima pesan lalu dibawa ke otak.
Di otak, pesan tersebut akan diproses dan respon akan disampaikan oleh syaraf motorik.
Misalnya saja Aida diminta oleh bunda berlari hingga garis finish. Tapi ia malah berlari di luar jalur yang ditentukan.
Artinya Aida belum memahami akan pesan yang disampaikan bunda.
Pesan dari bunda "ayo berjalan lurus!" adalah stimulus (rangsangan) yang disampaikan ke indera pendengaran (syaraf senorik).
Respon berjalan di luar jalur adalah aksi dari pesan yang dicerna di otak (motorik).
Jadi,
Syaraf sensorik: mendengar lari di jalur hingga garis finish
Syaraf motorik: menanggapi dengan berlari tanpa arah (di luar jalur).
contoh: ketika haus, mata (Sensori) melihat air di gelas. Sensori di mata mengirim pesan kepada otak. Otak menerima pesan lalu disampaikan ke otot tangan (syaraf motorik) untuk menggengam gelas tersebut. (ib.bioninja.com.au)
Syaraf sensorik dan motorik saling berhubungan. Mereka bekerja sama dalam menerima pesan dan menanggapi pesan.
Mengapa motorik yang dilatih?
Karena saat anak bergerak, motorik nya lah yang terlihat. Respon yang disampaikan ananda itu akan lebih mudah terlihat.
Dan tanpa disadari, saat sahabat unique melatih motorik, kita pun turut melatih melatih sensorik ananda.
Sebab itu, motorik disebut juga sensori yang terintegrasi, yakni kegiatan yang saling berkesinambungan antara organ satu dengan yang lainnya.
Pada pembahasan kali ini sahabat unique akan mengenal motorik kasar dan beragam kegiatannya.
Motorik kasar sendiri adalah gerakan tubuh yang mengunakan otot-otot besar sebagian atau seluruh tubuh yang disertai dengan koordinasi gerak antar anggota tubuh.
Mengapa hal ini penting?
Sebab gerak motorik kasar memengaruhi segala kegiatan anak sehari-hari. Jika olah tubuhnya kuat, ananda dapat duduk tenang saat belajar, makan, dan bermain.
Dengan motorik kasar yang kuat, anak tidak mudah letih dan kuat dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari.
Kegiatan untuk melatih motorik kasar anak tentu saja dapat dilakukan di rumah. Ayah bunda dapat mencari tahu jenis-jenis kegiatan motorik kasar dengan konsultasi melalui para terapis ananda.
Terapis akan lebih memahami mana yang mampu ananda lakukan, sesuai dengan kemampuan dan gangguan ananda.
Atau dapat pula menvariasikannya dengan mencari informasi melalui mesin pencarian.
Ananda pun akan lebih senang ketika melakukannya bersama orang tua dan saudara.
Di rumah, anak berkebutuhan khusus pastinya memiliki waktu yang lebih leluasa untuk berlatih bersama pendamping.
Tentukan jadwal rutin dan durasi yang sama di setiap latihan. Awalnya tentu terasa sedikit lelah, tapi jika rutin dilakukan ananda akan semakin keterampilannya.
Lantas apa saja kegiatan motorik kasar yang dapat dilakukan di rumah?
#1. Merayap
Ajak anak untuk latihan merayap terlebih dahulu. Kegiatan ini akan membantu anak melatih kekuatan otot tangan dan otot kaki secara bersamaan agar dapat mendorong seluruh tubuhnya bergerak ke depan.
Pada kegiatan ini, sebagian anak mungkin akan melakukannya dengan hanya mengandalkan kekuatan otot tangan yaitu menarik tubuhnya menggunakan tangan, tanpa melibatkan otot kaki untuk membantu mendorong tubuhnya ke depan.
Maka usahakan untuk tetap mengarahkan anak merayap dengan cara yang tepat, yaitu menggunakan tangan untuk menarik tubuh bersamaan dengan menggerakkan kaki untuk ikut mendorong tubuhnya ke depan.
#2. Merangkak
Secara umum kegiatan merangkak paling mudah untuk di lakukan, namun banyak anak yang masih salah ketika merangkak.
Seperti posisi telapak tangan yang masih keluar dan gerakan kaki yang masih di seret secara bersamaan kanan dan kiri.
Padahal gerakan merangkak ini sangat mendukung dalam koordinasi tangan dan kaki. Maka latihlah anak untuk merangkak dengan cara yang benar, orangtua juga dapat memberi contoh langsung agar anak dapat menirunya.
Orang tua bisa mencoba dirumah bersama ananda menggunakan play tunnel (mainan terowongan) untuk latihan merangkak.
themummyadventure.com
Bisa juga membuat alat ini sendiri dari kardus yang besar dan panjang. Ayah dan bunda atau kakak adik dari anak bekebutuhan khusus dapat bergantian atau main kejar-kejaran di terowongan tersebut.
Seru ya? :)
Setelah anak dirasa cukup mampu, orangtua boleh memvariasikan gerakan merangkak tersebut secara zigzag atau dengan memberikan halang rintang di lantai.
#3. Jalan jongkok
Kegiatan ini sangat mudah dilakukan, ajak anak untuk duduk jongkok, lalu intruksikan untuk berjalan dalam posisi jongkok tersebut.
Tujuan jalan jongkok adalah untuk menguatkan bagian otot paha dan kaki serta mengatur gerak anak yang hiperaktif.
Di rumah ananda bisa berjalan jongkok ditemani saudara atau orang tua. Buatlah permainan dan jangan lupa beri imbalan bila ia menyelesaikannya. Hanya saja lakukan ini dengan durasi pendek karena mudah lelah dan pegal.
#4. Berjalan
Kegiatan ini tentunya merupakan kegiatan yang paling mudah dilakukan karena hanya mengandalkan gerakan kaki.
Namun untuk latihan motorik kasar ini, ajaklah anak untuk memvariasikan jalan dengan berjalan secara mundur ke belakang.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk membantu anak melatih kemampuan fokusnya.
Di rumah, ananda bisa berlatih jalan secara lurus pada lantai, bisa maju ataupun mundur. Lakukan hal ini bersama-sama. Atau bisa juga menggunakan musik dan lagu agar terasa lebih menyenangkan.
#5. Melompat
Pada anak usia dini, melompat dapat dilatih terlebih dahulu dengan menggunakan trampolin dengan disertai contoh dari orang tua/ terapis.
Bila anak sudah cukup mampu melakukan lompatan di trampolin, latih anak untuk melompat di lantai, yang mana gerakan ini membutuhkan kekuatan otot kaki dan lutut.
Kegiatan melompat akan membantu sensori gerak dan keseimbangan anak
Ketika melompat di lantai, ananda harus tahu tempo kapan harus melompat dan bagaimana harus menjaga keseimbangannya ketika mendarat dari lompatan.
Lompatan pun nantinya dapat divariasikan dengan cara lain seperti lompat kedepan, kesamping, kebelakang, lompat dengan satu kaki dan lainnya.
Di rumah, ayah bunda bisa menggunakan matras/ play mat lucu yang berwarna warni.
Ananda diminta melompat ke playmat yang sudah diberi tanda.
Saat ini sudah banyak play mat untuk jumping yang dijual bebas. Jika dilakukan secara outdoor, ayah bunda bisa menggambar lingkaran di jalanan dengan kapur tulis.
Lingkaran itu nantinya bisa untuk melompat dari satu circle ke circle lain.
Apapun dapat dengan mudah dilakukan tergantung kreativitas orang tua.
Semakin sering menghabiskan waktu bersama ananda, biasanya imajinasi itu akan timbul dengan sendirinya.
#6. Berlari
Untuk anak yang cenderung hiperaktif dan hobi berlari mungkin bisa di salurkan dengan kegiatan olahraga ini.
Kegiatan biasanya dilakukan sebelum anak melakukan aktivitas akademik agar tenaga/energi yang dimiliki bisa tersalurkan terlebih dahulu agar nantinya anak mampu mengikuti pembelajaran dengan tenang, fokus, tanpa ada aktivitas berlari-lari lagi.
Sedangkan untuk anak yang cenderung pasif, kegiatan berlari bisa dilakukan di akhir kegiatan akademik dengan menggunakan waktu dan jarak tertentu.
Ayah bunda bisa melakukannya di dalam rumah atau di jalan depan rumah jika memungkinkan. Sambil balap-balapan lari atau kejar-kejaran ala tak jongkok tentu menyenangkan bagi ananda.
Jika di luar ruangan, anak bisa berlari sambil menarik layang-layang.
Berlari tentulah menyenangkan pula Bbagi orangtua pun, karena saat berlari endorfin terlepas.
Anak senang, orang tua pun girang.
Kegiatan motorik kasar ini bermanfaat untuk mengatur pola gerak, tempo gerakan dan menyeimbangkan energi gerak anak. Ananda dengan kondisi hiperaktif dapat dikurangi keaktifannya begitupun sebaliknya ketika berlatih motorik kasar dengan optimal.
Ketika kemampuan motorik kasar ananda sudah baik dan konsisten, bisa dilanjutkan ke tingkat berikutnya. Contohnya seperti berenang, bersepeda, lempar tangkap bola dan olahraga lainnya.
Pada dasarnya melatih kekuatan motorik kasar adalah melatih seluruh seluruh sistem syaraf. Tidak hanya otot dan tulang anak yang semakin kuat, namun juga seluruh syaraf penerima rangsang akan terbiasa aktif dan mencerna perintah secara tepat guna.
Bisa dikatakan bahwa cerdas motorik kasar adalah jalan pembuka bagi kecerdasan lainnya.
Kegiatan melatih kekuatan motorik kasar sangat mungkin dilakukan di rumah. Dengan alat yang tersedia di rumah dan waktu yang menyesuaikan jadwal orang tua juga ananda.
Tetap semangat sahabat unique karena latihan ini dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun yang mau dan mampu mendampingi ananda.
Komentar
Posting Komentar