Apa Saja Tahapan Perkembangan Bicara dan Bahasa di Usia Dini?

Sahabat unique tentu sering mendengar istilah miskom atau miskomunikasi.

Miskomunikasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan salah penerimaan atau salah penanggapan dari suatu komunikasi.

Dalam bahasa sehari-hari miskom sama dengan 'nggak nyambung'.
Maka itu di zamannya orang-orang seringkali membuat pantun Jaka Sembung.

Jaka Sembung naik ojek
Gak nyambung Jek!  
:)

Mungkin itu hanyalah penggalan dan cara untuk menghibur diri dari kegagalan berkomunikasi.

Rasanya tidak nyaman, ketika udah cerita panjang lebar eh gak tau nya yang diajak ngobrol belum connect dengan apa yang kita sampaikan.
hehehe

eitss,
tapi tunggu dulu belum tentu kesalahan ini terjadi pada si penerima informasi.

Dalam tiap proses komunikasi melibatkan beberapa hal. 

Ada minimal 3 unsur dalam berkomunikasi:
1.Pengirim pesan (komunikator)
2.Penerima pesan (komunikan)
3. Isi pesan

Nah perlu diulik lagi,
apakah ketiga unsur tadi sudah tersalurkan dengan baik?

Tentunya jika ketiga hal tersebut tidak mengalami kekeliruan maka komunikasi dapat berlangsung dengan baik. 

Karena itu, sahabat unique  perlu memahami apa sih komunikasi itu?

Lalu bagaimana kita sebagai ortu memahami si penerima pesan, dalam hal ini khususnya ananda tercinta.
Bagaimana bahasa yang disampaikan agar mereka paham?
atau bagaimana agar mereka bisa bebicara dengan baik agar ortu memahami?

Yukk simak uraian berikut.


Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses transaksional lambang-lambang serta kognitif begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan ide dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan yang di maksud oleh sumber. 
(Raymond S. Ross) 

Dalam berkomunikasi secara verbal ada aktivitas bicara melalui bahasa.
istockphoto.com

Menurut L. Nicholas, bicara adalah pergerakan pernafasan, fonasi, artikulasi dan resonansi.

Sedangkan bahasa adalah rangkaian simbolik linguistik yang tersusun secara sistematis dan mengandung pengertian.

Jika di ekspresikan secara verbal maka pikiran dan perasaan orang yang menyampaikan kata melalui bahasa dapat diketahui dan dimengerti oleh lawan bicaranya.


Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa

1.Kondidi fisik dan kemampuan motorik
2. Intelegensi
3. Status ekonomi
4. Jenis kelamin
5. Faktor lingkungan
6. bilingualisme

Jadi, ketika melakukan komunikasi,
selain 3 unsur utama yang dibahas di awal,  juga ada bicara dan bahasa yang harus digunakan dan dipahami.

Sebelum mampu memahami  dan memproduksi kata (bahasa), ananda mengalami berbagai tahapan bicara di masa bayi hingga balita. 

Sebagai orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, ayah bunda lah yang memegang peranan penting dalam proses komunikasi mereka.

Langkah pertama orang tua adalah mengetahui dengan jelas apa saja tahap perkembangan bicara ananda. 

Tahap Perkembangan Bicara Anak

Agar kelak tidak mengalami gangguan komunikasi, orang tua harus mengetahui tahapan perkembangan bicara pada ananda.

Perkembangan bicara pada anak  menurut MF Berry dan J. Eisension adalah:

1. Reflexive Vocalization (0-2 bulan)

Pada tahap ini hanyalah aktivitas yang masih bersifat refleks. Tangisan dan suara-suara yang di produksi benar-benar tidak disadari ananda, tanpa kehendak.

Suara refleks disebabkan karena bayi di usia ini memiliki rongga mulut kecil yang diisi dengan lidah. 

Laring mereka tinggi di leher, membatasi jangkauan suara yang bisa dihasilkan. 

Dengan pertumbuhan leher dan kepala, bayi menjadi mampu menghasilkan lebih banyak variasi suara dan vokalisasi refleksif menurun di tahapan berikutnya.

2. Babbling (2 - 6 bulan)

istockphoto.com
Tahap babbling atau lebih populer dengan masa anak mengoceh. Pada tahap ini bayi sering mengulang-ulang bunyi yang dibuatnya. Ketika berusia 5-6 bulan, bunyi yang dihasilkan mulai terdengar bervariasi. 

Di tahap ini, Bayi mulai mengeluarkan suku-suku kata tanpa makna.

3.Lalling (6-9 bulan)

Tahap lalling disebut  juga tahap jargon.
Ocehan yang diucapkan bayi sudah dalam bentuk kombinasi konsonan yang juga terdapat pada tahap babling. 

Pada tahap ini bayi benar-benar sedang melatih dirinya secara sengaja untuk menuju kepengucapan bentuk kata. 

Bunyi, suara yang diperdengarkan adalah yang benar-benar telah didengarnya. Pada masa ini bayi telah memiliki feedback auditory.

4. Echolalia(9-12 bulan)

Pada tahap ini anak cenderung meniru apa yang didengarnya.

Namun hal ini belum diiringi dengan pemahaman tentang arti atau makna yang terkandung dari kata-kata yang diujarkannya.

Terjadi pengulangan suku kata maupun kata yang memiliki makna. 

Anak bukan lagi mengulang-ngulang apa yang dikatakannya sendiri, tapi mengulang apa yang telah didengar dari lingkungannya.
 
Mulai diikuti pula dengan penggunaan gerak tangan dan bahasa tubuh. 

5.True speech(12-18 bulan)

True Speech merupakan tahapan akhir bahasa. Pengertian bicara benar disini adalah bicara anak benar-benar mengandung makna sesungguhnya yang keluar dari pusat bahasa di otak dan mewakili suatu maksud / tujuan. 

Dalam hal ini, anak sudah mengerti atau memahami makna dari kata yang diujarkannya, dan meskipun artikulasinya masih belum sempurna atau terdengar belum jelas, namun si pendengar dapat menangkap maksud dari apa yang ia ujarkan. 


Kelima tahapan ini harus sahabat unique ketahui. Mungkin saja perkembangan ananda tidak sesuai dengan penjelasan di atas.
Hal itu tidak mengapa.

Ulasan ini hanya penggambaran secara umum. Bukan patokan semata, sebab perkembangan ananda tentunya berbeda-beda. 

Selain mengetahui tahapan perkembang bicara, sahabat unique juga harus memberikan beberapa stimulasi oral motor.

Rangsangan terhadap organ mulut dan sekitarnya turut memengaruhi perkembangan bicara ananda.

Keterampilan Motorik Oral

istockphoto.com

Keterampilan motorik oral atau Oromotor merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi. 

Termasuk juga koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini. 

Keterampilan motorik oral tidak bisa didapat secara instan, melainkan harus dilatih dan dipelajari secara bertahap. 

Menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan ada beberapa diagnosis yang cenderung dialami oleh anak yang tidak mendapat stimulasi motorik pada organ mulut yang baik, yaitu menjadi picky eater, memproduksi air liur berlebih, mengalami kesulitan mengisap, mengunyah dan menelan, serta terlambat berbicara.

Oleh karena itu, motorik oral ananda harus distimulasi agar bisa berkembang dengan baik. 

Ada 2 hal yang bisa dilakukan untuk merangsang kemampuan ini yaitu rangsangan dengan makanan dan dengan alat bantu.

Berikut ini adalah tahapan pemberian makanan sekaligus untuk melatih motorik oral ananda.

Tahap Pemberian Makanan

1. Umur 0-6 bulan

Makanan: cair.
Keterampilan oral motor: menghisap ASI atau DOT

2.Umur 4-6 bulan

Makanan:makanan halus
Keterampilan oral motor: mengenal sendok

3. 5-7 bulan

Makanan: halus, biskuit
Keterampilan oral motor:
Muncul refleks mengunyah,bibir atas menyapu sendok, mengenal sendok

4. 8-12 bulan

Makanan: makanan lunak/tim
Ketrampilan oral motor: bibir aktif memakai sendok,muncul gerakan mendorong makanan ke gigi

5.12-18 bulan

Makanan: setengah padat, cincang
Ketrampilan oral motor: lidah mengunyah dengan gerakan rahang berputar


Terlihat ya sahabat unique, 
bahwa terjadi peningkatan makanan dari cair, sangat halus, lunak, hingga makanan padat.

Tahapan pemberian makanan ini sekaligus melatih koordinasi gerakan organ-organ mulut sehingga membantu ananda dalam kelancaran berbicara.

cara ini adalah tahapan awal anak di usia sangat dini untuk menuju tahap komunikasi.

Dengan mengetahui berbagai tahapan bicara dan pemberian makanan, diharapkan sahabat unique dapat mencegah terjadinya gangguan komunikasi ananda di tahapan berikutnya.

Semoga bermanfaat :)



Sumber:
Wicara pada usia perkembangan dan permasalahannya, Ki Pranindya HA, Amd. Tw, S.Pd

https://fk.ui.ac.id/infosehat/yuk-latih-oromotor-bayi-agar-ia-terampil-makan-moms/

http://theroadmap.ualberta.ca/vocalizings/research/0-3#:~:text=Reflexive%20Vocalizations,2005%3B%20Owens%2C%202001)

Komentar