Perkembangan Bahasa dan Bicara usia 2-5 tahun

Di postingan sebelumnya, kita telah membahas tentang perkembangan bahasa dan berbicara di usia new born hingga 24 bulan.

Memasuki usia 2 tahun, anak menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. 
unsplash.com

Pada usia ini, ananda sudah bisa berlari bahkan mulai bisa mengungkapkan keinginannya. Lantas, bagaimana dengan perkembangan bicaranya? 

Sahabat unique tentu masih ingat, bahwa komunikasi memerlukan 3 komponen.
Tiga poin utama tersebut adalah pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan) dan isi pesan. 

Tiga unsur tersebut harus selalu hadir dalam setiap komunikasi.
Pun hal nya dengan ananda yang berusia balita.

Bagi ananda berkebutuhan khusus, seringkali problem komunikasi lebih terbaca saat memasuki usia dua tahun. 
Masa dimana anak-anak seharusnya sudah mampu memproduksi kata bahkan kalimat.

Sahabat unique yang sudah mengalami periode ini tentu merindukan timing ketika ananda memanggil 'mama' dan 'papa'.

Ketika itu tak kunjung datang tidak jarang ayah bunda mulai gelisah dan bertanya-tanya. Tidak hanya itu, sebagian dari ananda mulai tidak fokus saat diajak berbicara.

Oleh karena itulah, sahabat unique perlu mengetahui pula kemampuan bicara di usia ini. usia, ketika mereka sudah melewati masa bayi.

Jadi, apa sajakah perkembangan bicara ananda di usia 2 tahun keatas?
Simak yang berikut ini yuk!

#1.Usia 2-3 Tahun

- mampu mengucapkan  frasa atau kalimat yang terdiri dari dua atau tiga kata (mau susu, adik mau makan)

- Anak mampu mengucapkan setidaknya 50-100 kata. tapi sudah mampu memahami 200-1000 kata.

- Anak mampu menyebutkan dengan baik kata benda di sekitar mereka (kucing, anjing, sendok, gelas, dll)

- Anak mampu menyebutkan dan memahami kata kerja sehari-hari (melompat, bobo, jalan, dll.)

- Anak mampu menyebut nama panggilan mereka

- Anak bisa merujuk diri mereka sendiri dengan kata ganti (saya, aku, atau milik saya).

- Anak memahami kalimat perintah.
"Bawa bola itu ke ayah."
"Ambilkan gelas bunda"

- Kata yang diucapkan semakin jelas, tapi masih tertinggal/ tidak jelas suara di akhir kata. 
Walaupun begitu, apa yang mereka ucapkan masih dapat dimengerti orangtua nya.

#2. Usia 3-4 Tahun

- Sudah bisa menggunakan kalimat sederhana 

- Mengerti warna, angka dan ukuran (besar, kecil, panjang, pendek)

- Bisa menceritakan apa yang mereka alami hari ini dan kemarin.

- Anak sudah bisa mengobrol dengan kalimat sederhana

- Bisa mengikuti perintah sederhana.
Misal: "Sikat gigimu."
"taruh bukumu"
"masukkan pakaian kotormu"

- Mereka mulai mengajukan pertanyaan dengan kata 'mengapa'?

- Mereka mampu menjawab pertanyaan 'apa?', 'dimana?', 'mengapa?'

- Anak mampu mendengarkan cerita (dongeng) yang agak panjang dan mampu menjawab pertanyaan tentang cerita tersebut

- sebagian anak masih kesulitan menyebutkan suara: /r/ /w/ /l/ /f/ /th/ /sh/ /ch/ /j/. 

(https://sltforkids.co.uk/ages-and-stages-developmental-milestones/infancy-3-5-years/)

#3. Usia 4-5 Tahun

- Anak mulai bisa mengucapkan kalimat yang lebih lengkap (aku mau makan ayam goreng)

- Anak memahami kalimat kompleks dengan kata 'mungkin', 'diatas', 'diantara'.

- Anak mulai bertanya tentang arti benda yang ia tak pahami.
"Adik kalau bermain di rumah teman harus sopan ya."
"apa itu sopan bunda?"

- Anak dapat menyebutkan 10 benda atau lebih di sekitarnya

- Anak mampu menyebutkan setidaknya empat warna dan 3 macam bentuk 

- Anak mulai mampu mengenali beberapa huruf abjad/ hijaiyah.

- Anak mulai memahami konsep waktu dan kegiatan harian. Misal: sarapan di pagi hari, makan siang, dan makan malam.

- Anak dapat menyebutkan alamat rumah (jika sudah diajarkan). 

- Anak bisa menjawab tentang tanggapannya mengenai situasi tertentu. 
Misalnya: "Kalau lapar, kakak harus ngapain?"
"Apa yang harus kakak lakukan sebelum makan?"" 

- Anak mampu menyampaikan kalimat penolakan, kalimat menanggapi/ mengomentari sesuatu.
misal: "Aku gak suka kucing bunda, karena suka cakarin aku.

- Beberapa anak masih kesulitan menyebutkan suara: /r/ /v/ /th/ 

https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones



Milestones tersebut tentu saja tidak bersifat baku. Sebab perkembangan setiap anak berbeda-beda.
 
Namun ketika mengetahui hal ini, ayah bunda tetap dapat merencanakan stimulasi apa yang akan diberikan.
 
Rangsangan yang diberikan tidak lagi berupa makanan dengan tekstur bertingkat seperti fase sebelumnya. 

Di usia 2 tahun , mereka sudah memiliki oral motor yang baik. Fase ini adalah saat ananda menambah kosakata dan paham akan artinya. serta bagaimana mereka merespon dengan tepat saat berkomunikasi dengan orang lain.

Stimulasi yang diberikan dapat berupa informasi dan kegiatan yang mereka alami sehari-hari.

Apa yang mereka ucapkan dan mereka pahami adalah apa yang ia peroleh dari lingkungan dan orang tuanya.

Karena itu, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bahasa dan komunikasinya, sahabat unique perlu melakukan stimulasi terhadap ananda.
Stimulasi ini disesuaikan dengan usia ananda. 

#Stimulasi 2-4 tahun

1. Mengulangi Apa yang Mereka Katakan

Ananda yang berusia 2 tahun, biasanya hanya menggunakan frasa (2 kata) dalam berkomunikasi. 
Untuk menambah kosakata mereka, ayah bunda harus mengulangi bahkan memperpanjang frasa mereka menjadi sebuah kalimat.
misalnya:
adik: "mau susu"
bunda: "Oke, Bunda buatkan dulu susunya ya."
Mengulangi apa yang dikatakan ananda menunjukkan bahwa ayah bunda memahami apa yang mereka ucapkan. 

2. Memberikan waktu untuk berpikir

Sebagai orang dewasa, seringkali ayah bunda tidak bersabar dalam menunggu sesuatu.
Termasuk pada saat ananda menjawab pertanyaan yang menurut kita sangat mudah.

Percayalah, ada beberapa kemungkinan mengapa mereka tidak segera menjawab
benar-benar tidak tahu, tahu apa yang dimaksud tapi lupa namanya, tahu tapi sulit menyebutkan katanya.
Jadi, biarkan saja dan tunggu mereka berpikir.

Misalnya:
"Hewan apakah ini" (ortu menunjukkan gambar gajah)
Berikan waktu pada ananda, ini bisa memakan waktu hingga  setengah menit.  Ketika mereka sedang berpikir dan berkonsentrasi jangan menginterupsi dan jangan memberikan jawaban.

3. Latihan Mengelompokkan 

Bantu ananda menglompokkan berbagai macam kata benda yang familiar. Misalnya kucing, anjing, kelinci, ikan hias adalah kelompok hewan peliharaan (pet).
Lalu, motor, mobil, bus, kereta, pesawat, dll adalah kendaraan.
Ayah bunda bisa menggunakan potongan gambar/ puzzle dan biarkan mereka yang mengelompokkan sendiri. 

4. Berbicara yang Jelas dan Baik

Saat berkomunikasi dengan ananda gunakan bahasa Indonesia yang baik. 
Ayah bunda sebaiknya tidak mengikuti gaya bicara ananda (bahasa bayi). Seperti: (susu menjadi cucu, makan menjadi mam, bola menjad boya).

Sesekali bicara bahasa bayi tidak mengapa, namun tetap menyertakan bahasa orang dewasa. 
"Adik mau mam sekarang?"
Membiasakan diri mengucapkan kata yang benar akan membuat mereka perlahan memperbaiki kosakatanya.

5. Melatih Ananda Mengenal Anggota Tubuh

Gunakan gambar atau buku tentang anggota tubuh. 
Ketika ia sudah bisa menyebutkan bagian tubuh, beritahu apa gunanya.
"Ini hidung dan gunanya untuk membaui bunga dan masakan mama."

6. Tidak Menyalakan TV, radio, Musik saat berkegiatan dengannya.

Ketika ayah bunda sedang berinteraksi dengan ananda, lepaskan sejenak aneka teknologi. Termasuk mematikan televisi. Suara-suara di sekitar mereka cukup mengganggu dan ananda tidak dapat fokus dengan suara orang tua

7. Melibatkan Ananda di Kegiatan Orang Tua

Saat bunda memasak dan ayah mencuci motor, biarkan ananda yang masih 3 tahun turut serta. Saat melakukan kegiatan bersama orang tua akan banyak kosakata yang ia peroleh. Perbincangan dengan orang tua terkesan biasa, tapi bisa meningkatkan perkembangan bahasanya. 

#Stimulasi 4-6 tahun

Di usia ini sebagian ananda sudah bisa bermain bersama teman di rumah atau di sekolah.
beberapa stimulasi yang dapat dilakukan adalah

1. Memberi perhatian penuh saat ananda berbicara

Setelah mendengarkan mereka memberi argumen dan narasinya, barulah ayah bunda memberi komentar. 

2. Ajarkan tentang arah

di usia ini ananda akan memasuki bangku sekolah. 
Mantabkan pemahaman mereka tentang arah. depan, belakang, kiri dan kanan.
Ajak mereka olahraga dengan melompat bersama untuk menentukan arah. 

3. Kenalkan mereka dengan lawan kata

Mengenalkan lawan kata seperti panas-dingin, panjang-pendek, besar-kecil akan menambah perbendaharaan kata mereka. Ananda juga menambah pengetahuan baru karena dapat membandingkan aneka ukuran benda di sekitar. 

4. Ajak bicara dengan dua kalimat perintah

Jika di usia sebelumnya ananda hanya mampu memahami kalimat perintah tunggal (ambil bola). Maka di fase ini, ayah bunda sudah dapt membiasakan dengan 2-3 kalimat perintah.
misal: "Pergi ke kamarmu, lalu ambil buku."  

5. Melakukan Games Ciri-ciri

Ayah bunda memberikan ciri (bentuk dan fungsi suatu benda) dan biarkan ia menjawabnya.
"dia berwarna orange, bulat dan asam, tapi bagus untuk kesehatan tubuh."
"Jeruk!"
Biasanya mereka akan menyukai permainan ini, apalagi kalau ditambah hadiah dari ayah bunda. " 

6. Menonton acara anak bersama

Sehabis menonton tanyakan apa yang ia tonton. Tanyakan karakter pemainnya.
Biasanya ananda akan cerita tentang film kesukaannya. Biarkan ia bercerita sesuai versinya. 
Dari situ ayah bunda bisa mengetahui sejauh mana kemampuan berceritanya.

7. Sering-seringlah mengajaknya mengobrol

Tentu saja ini hal paling sederhana tapi jarang dilakukan. Pembicaraan yang mengalir seringkali lebih alami dan membuatnya merasa 'dihargai'.

Cobalah ajukan pertanyaan sehari-hari.
"menurut kakak, besok enaknya makan apa ya? ayam, telur, atau daging?"
"Kalau kakak ulang tahun ingin hadiah apa?"
Semakin sering mengajukan pertanyaan dan menanyakan pendapatnya, makin menambah pengetahuan berbahasanya. 

8. Pergi Berbelanja 

Pergi ke pasar atau ke minimarket bersama ananda akan jadi menyenangkan. Obrolkan apa yang akan bunda beli bersamanya, berapa jumlahnya, apa yang bunda butuhkan, lalu ukuran dan bentuknya.

Kegiatan ini akan semakin seru ketika ia juga membantu bunda mengambil items dan menaruhnya di keranjang belanja.

Gimana sahabat unique, lumayan banyak ya cara untuk menstimulasi perkembangan bahasa ananda.

Pada intinya, ketika mereka dilibatkan dengan banyak kegiatan dan dilibatkan dengan cerita ayah bunda nya, saat itu lah bahasa bayi yang ia gunakan perlahan berganti ke bahasa orang dewasa.

Namun, dalam pelaksanaannya tentu tidak sama. Sebab perkembangan anak berbeda-beda.

Ayah bunda tetap harus merencanakan dan memiliki goals dan tidak boleh memaksa ananda harus bisa.

Goals yang dibuat pun harus tetap realistis. 
Jika di usia 3 tahun baru bisa mengucapkan 2 kata dalam kalimat. Maka di tahp berikutnya naikkan jadi 3. Tidak langsung menuju 5 kata.

Ketika bisa 3 kata, baru tingkatkan jadi 4 kemudian 5 kata.

Tetapkan goals yang realistis agar ananda nyaman dan bunda pun tetap tenang dalam membersamai ananda.

ketenangan dan kenyamanan adalah syarat bagi anak-anak dalam menjalani sebuah aktivitas


Sumber:
https://sltforkids.co.uk/ages-and-stages-developmental-milestones/infancy-3-5-years/


https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones


https://www.stemlittleexplorers.com/en/speech-development-tips/

Komentar

Postingan Populer