Kenali Gejala dan Ciri ADHD Yukkk!!

dreamstime.com

Assalamu'alaikum sahabat unique!
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'afiat ya

Bagi sahabat unique tentunya gak asing lagi dengan salah satu gangguan autisme yang dikenal dengan ADHD. 

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan pada otak, tingkah laku, dan perkembangan yang bersifat kompleks dan kronis.
Kondisi kronis berupa kesulitan fokus, hiperaktif, dan impulsif.

Kesulitan fokus (inattention) dalam beberapa referensi sebetulnya bukan gangguan utama yang disebabkan karena ADHD. 

ADHD sendiri menyebabkan pemutusan fungsi eksekutif (executive functioning) yang terjadi antara stimulus dengan respon dari sekitar.

Yang termasuk dalam fungsi eksekutif adalah: 
- working memory (menghubungkan fakta yang berhubungan dalam pikiran)
internal speech(berbicara pada diri sendiri)
- emotional regulation (menenangkan diri atau memotivasi diri )
- reconstitution (menciptakan solusi atau respon yang berguna)

Lalu bagaimana sih untuk mengetahui apakah ananda mengalami ADHD atau tidak?
Tentunya sahabat unique harus mengetahui gejala-gejala yang timbul.

Namun, sebelumnya perlu analisa pada beberapa tumbuh kembang ananda:

- Apakah perilaku tersebut sudah menetap selama minimal 6 bulan?
- apakah gejala tersebut ditunjukkan sebelum usia 7 tahun?
- apakah ketidakperhatian dan hiperaktivitas serta impulsif sangat besar dibandingkan dengan teman sebaya?
- Apakah sering menunjukkan kerusakan pada benda atau menyakiti orang sekitar?

Gejala 

Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM- IV) ada beberapa gejala yang menunjukka ananda mengalami ADHD.

Ada dua macam gejala, gejala dengan dominan inatensi dan dominan hiperaktif-impulsif.

*Gejala ADHD Dominan Inatensi*

parenting.firstcry.com
Berikut beberapa gejala yang ditunjukkan pada anak ADHD dengan dominan inatentif
1. Gagal memberi perhatian pada detail atau membuat kesalahan yang ceroboh
2. Sulit untuk mempertahankan perhatian dalam bekerja dan bermain
3. Tidak mendengarkan saat berbicara langsung
4. Gagal menyelesaikan tugas sekolah, tugas sehari-hari di rumah atau tugas di tempat pekerjaan.
5. Sulit untuk mengorganisasikan aktivitas
6. Menghindari tugas yang membutuhkan usaha mental seperti tugas sekolah
7. Kehilangan barang-barang untuk tugas atau aktivitas, seperti buku, pensil dan alat tulis lainnya.
8. Sangat mudah dialihkan perhatiaannya
9. Pelupa

*Gejala ADHD dengan dominan hiperaktif-impulsif*

Berikut adalah gejalan anak ADHD dengan dominan hiperaktif impulsif
1. Menggerak-gerakkan kaki atau tangan (fidget) dan menggeliatkan badan di tempat duduk (squirm)
2. Meninggalkan tempat duduk saat diminta untuk duduk
3. Berlari atau memanjat dalam situasi dimana perilaku tersebut tidak sesuai
4. Sulit untuk bermain dengan tenang
5. Bertindak seakan-akan tidak disadari
6. Berbicara sangat banyak/ mengoceh (excessively)
7. Menjawab tiba-tiba tanpa dipikirkan sebelum pertanyaan selesai
8. Sulit untuk menunggu giliran
9. Menginterupsi orang lain.

Jika ananda menunjukkan 6 gejala atau pada masing-masing gejala inantensi dan (hiperaktivitas+impulsivitas) maka ananda mengalami ADHD atau combined type.
Ananda mengalami kesullitan dalam memberikan perhatian dan juga hiperaktif. 

Walaupun begitu, ada beberapa kasus yang menunjukkan anak tanpa gangguan hiperaktif atau hanya mengalami gejala pada dominan inantention saja. Hal tersebut termasuk pula dalam ADHD.

Ciri ADHD

1. Tidak perhatian/ mudah dialihkan

Anak ADHD memiiki rentang waktu berkonsentrasi (attention spam) yang sangat pendek bagi usia mereka. Mereka tidak dapat mempertahankan perhatian pada tugas atau aktivitas, terutama jika aktivitas itu membosankan. 

Selain sulit berkonsentasi, anak ADHD juga mudah teralihkan. Mereka mudah meninggalkan tugasnya karena stimulus lain. Pengalih perhatian ini bisa berupa visual, auditif, somatik dan fantasi. 

Pengalih visual: ada seorang berlari aka menoleh dan meninggalkan tugas.
pengalih auditif: mendengar temannya bersin, anak terlupa dengan tugasnya.
Pengalih somatik: sakit kepala, rasa tidak nyaman di kaki menyebabkan ananda gelisah dan terus menggerakkan badan hingga akhirnya tak bisa berkonsentrasi.
pengalih fantasi: pikiran dan gambar yang melintas dalam benak mereka yang lebih menarik daripada tugas sekolah.

Walaupun seringkali tidak memiliki attention pada satu hal, anak ADHD bisa juga memberikan perhatian pada jangka waktu yang terbatas. Hal ini bisa terjadi pada situasi:

- baru (novelty), seperti dua minggu pertama sekolah
- mempunyai nilai ketertarikan yang tinggi (High Interest Value) , seperti bermain play station.
- Situasi ketika a merasa terintimidasi, seperti pergi ke dokter
- Berada dalam situasi hanya berdua dengan orang dewasa (being one 0n-one with adult. Seperti pergi berdua dengan ayah atau bunda.

2. Impulsivitas

Impulsivitas merupakan bertindak tanpa berpikir atau melakukan apapun yang melintas dalam pikiran tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang ditimbulkan.

Sebagai contoh: seorang anak ADHD melihat temannya melompat ke dalam kolam renang dan merasa hal tersebut menyenangkan, maka ia akan melompat juga tanpa mengingat bahwa ia tidak bisa berenang.

Menurut para ahli, anak ADHD memiliki masalah 'stop, lihat, dan dengar'. Artinya ketika memasuki situasi baru ananda dengan ADHD tidak mengambil waktu untuk berhenti, tidak melihat hal yang sedang terjadi dan tidak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan dan berespon dengan tepat.

3. Sulit menahan keinginan

Jika seorang anak ADHD menginginkan sesuatu mereka sangat bersikukuh untuk mendapatkannya saat itu juga. Temper tantrum seringkali menjadi senjata untuk mendapatkannya.
contohnya: ketika di sekolah mereka mungkin mendorong anak lain untuk menjadi yang terdepan dalam barisan. 

4. Hiperaktivitas

Hiperaktivitas berarti melakukan motorik kasar terus menerus (gross motor restlessness). Menginjak remaja, hiperaktivitas biasanya menghilang walaupun gejala lin tetap ada sampai dewasa. Anak perempuan ADHD cenderung kurang hiperaktif dibanding anak laki-laki.


5. Keterbangkitan emosi

valensiapediatrics.com

Anak ADHD jika senang akan terlalu semangat. Ia bisa berkeliling, berbicara sangat keras dan bertingkah konyol tanpa menyadari apa yang dipikirkan orang sekitarnya. Sebab mereka memang tidak peka terhadap tanda-tanda sosial (social clues)

Sama halnya ketika ia sedang marah. Ia akan menunjukkan temper tantrum yang berlebihan. 

6. Tidak patuh

Anak ADHD sulit untuk mengikuti peraturan dan sering menunjukkan masalah dislipin. Terutama untuk anak ADHD combine (combined type).

Pada saat tenang, ia dapat mengingat dan mengucapkan peraturan. Namun saat pelaksanaannya mereka cenderung melupakannya. 

Ketidakpatuhan ini sering diikuti dengan perilaku agresif. 50-60% anak ADHD disertai dengan perilaku negatif. Seperti melawa, permusuhan, dan argumentatif. 
Mereka sangat mudah kehilangan kontrol, suka mengganggu yang lain, dan menyalahkan orang lain jika ada yang salah. 

7. Masalah sosial

Bagi ananda dengan ADHD, masalah dengan teman sebaya adalah masalah yang besar dalam kehidupan mereka. 

Mereka seringkali ditolak dalm pergaulan atau tidak diperhatikan dan terlewatkan. 
Walaupun begitu ada beberapa anak ADHD dengan gejala dominan inatentif bisa menjadi anak yang menyenangkan, mudah diajak berteman, dan pasif.

8. Disorganisasi

Jika ketujuh karakteristik sebelumnya dimiliki oleh seorang anak, maka anak tersebut kemungkinan kesulitan untuk mengorganisasi. Anak ADHD sering mengalami disorientasi dan sangat pelupa. Mereka juga sering lupa waktu dalam melakukan suatu hal dan kehilangan barang-barang. 

Misalnya saja mereka tidak pulang tepat waktu dari sekolah walaupun memiliki jam tangan. Disorientasi ini terjadi karena mereka tidak bisa menahan keinginan dan perhatian terhadap waktu. 

Menurut Dr. Russell Barkley, ADHD pada dasarnua merupakan kurangnya kemampuan seseorang untuk meregulasi/ mengontrol diri. 
Seorang ank akan kesulitan untuk merespon terhadap stimulus baru. 

Respon impulsif yang ditunjukkan mereka menunjukkan bahwa ana ADHD tidak menggunakan fungsi eksekutif yang merupakan inti dari regulasi diri.


Namun, sahabat unique tentunya tidak perlu cemas.
Segala kesulitan tentu disertai kemudahan. Jika ananda terdeteksi dengan beberapa gejala dan ciri pda postingan diatas, segera bawa ananda ke ahlinya.

Dengan terapi yang tepat dan didampingi terapis yang profesional, kemungkinan besar gejala ADHD pada ananda dapat berkurang.

Tetap semangat dan selalu sehat ya! 

Komentar

Postingan Populer