Kenali Deteksi Dini pada Ananda dengan ADHD
Assalamu'alaikum sahabat unique!
Gimana kabarnya?
semoga selalu sehat ya
Btw di postingan terakhir blog kami sudah membahas gejala pada ADHD.
Kali ini ada lanjutannya lho.
Ketika sahabat unique memiliki ananda yang sudah terdiagnosa ADHD, lantas langkah apalagi yang selanjutnya dilakukan?
Nah kali ini kami coba membantu dengan referensi yang tersedia dan saran para ahli di Sekolah Terapi Unique.
Konsultasi
Saat ananda sudah di diagnosa ADHD, pada awalnya sahabat unique akan bingung dan mencari bantuan kemana-mana. Tapi tenang, jangan sampai panik. Cukup ingat saja, gejala bisa dikurangi dan sebagai orang tua tentunya kita sudah dibekali kemampuan untuk mendidik dan merawatnya.
So, ada dua rute yang bisa sahabat unique pilih.
1. Dokter anak spesialiasi anak ADHD
2. Psikiatri anak dan remaja
Setelah menentukan tenaga ahli mana yang akan dikunjungi, selanjutnya dokter atau psikiater akan memberikan sejumlah observasi dan instrumennya untuk mendeteksi gangguan apa saja yang dialami ananda.
Pada umumnya dokter dan psikiater akan memberikan CBCL (Children behavior Check List). Hal ini dilakukan agar para ahli memiliki gambaran terjadap masalah perilaku anak mengingta gejala ADHD sangat beragam.
Dengan mengetahui apa saja perilaku ananda, nantinya terapi yang diberikan akan sesuai dengan kebutuhan ananda.
Akan sangat baik, apabila orang tua pun ikut mengobservasi ananda. Sebab ortu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan perilaku yang ditunjukkan ananda tidak selalu perilaku normal.
Adakah Gangguan Lainnya?
Setelah melakukan observasi melalui CBCL, selanjutnya tenaga ahli akan menanyakan beberapa hal lainnya menyangkut ananda ADHD.
1. Apakah kondisi kesehatannya baik?
2. Apakah perkembangan fisik tumbuh dengan baik?
3. Apakah penglihatan dan pendengaran berfungsi dengan baik?
4. Apakah ada cacat bawaan dan tics? (Tics adalah gerakan yang tidak disengaja, jadi seseorang tidak dapat mengontrol atau mencegahnya)
5. Apakah ananda memiliki masalah belajar? (Bagi yang sudah memasuki usia sekolah)
6. Apakah anggota keluarga lapisan pertama dan kedua ada yang mengalami ADHD?
Selain permasalahan pribadi ananda, ortu juga akan ditanyakan mengenai kehidupan sosial ananda, seperti:
1. Bagaimana cara bergaul ayah bunda dengan ananda?
2. Bagaimana pengalaman ayah bunda menghadapi masalah bersama ananda?
3. Bagaimana sikap anak-anak lain dalam keluarga terhadap ananda ADHD?
4. Apakah banyak terjadi stres dalam keluarga?
5. Bagaimana pengalaman guru di sekolah dengan ananda?
Setelah berbincang-bincang seputar pertanyaan tersebut, biasanya ananda akan melakukan pemeriksaan ekstra terkait kondisi fisiknya. Terlebih lagi jika orang tua memiliki keraguan terhadap kesehatan umum ananda.
Ada baiknya ortu mengikuti anjuran dokter anak untuk melakukan pemeriksaan, misalnya saja jika ada gangguan pendengaran bisa mendatangi dokter THT, gangguan syaraf ke dokter neurologi anak dll.
Sebagian ortu juga melakukan pemeriksaan pelengkap seperti EEG (electro enfacelogram), ECG (electro-cardiogram) dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Walaupun bukan pemeriksaan standar untuk ananda dengan ADHD, tapi pemeriksaan ini berfungsi bagi ananda yang memiliki gangguan kesehatan ke arah sana.
Klasifikasi dan Diagnosis
Setelah beragam observasi dan tanya jawab sudah dilakukan pada orang tua dan ananda ADHD, selanjutnya mengklasifikasikan jenis ADHD yang dialaminya.
Seperi bahasan yang lalu, bahwa ADHD memiliki gejala dominan.
1. ADHD dengan gejala dominan inantensi
2. ADHD dengan gejala dominan hiperaktif - impulsif
Dengan mengetahui gejala apa yang dominan, dan gejala apa saja yang muncul akan memudahkan terapis dan dokter memberikan sejumlah terapi pada ananda.
Gejala tersebut dinamakan diagnosis.
Dari sekian gejala tersebut,
manakah yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan ananda?
Bagaimana emosinya? bagaimana sikapnya dengan teman dan keluarga?
Perilaku tersebut akan semakin terlihat ketika ananda melakukan terapi pada ahli yang terpercaya.
Dan orang tua tentu saja dapat melakukan di rumah sesuai dengan kemampuan.
Dengan mengetahui langkah-langkah penanganan ananda dengan ADHD, diharapkan ortu lebih siap menghadapi ananda dan bisa mengatasi segala permasalahannya.
Tidak bersikap panik dan pantang menyerah juga dibutuhkan ketika ortu memiliki ananda dengan kebutuhan spesial.
Gimana sahabat unique,
sekarang gak bingung lagi kan ketika ananda memiliki gejala dengan ADHD?
karena sahabat unique sudah memiliki gambaran, nantinya apa saja sih yang harus dilakukan dan diperoleh.
Melalui tahapan tersebut sahabat unique akan jauh lebih siap baik secara fisik maupun mental.
Salam Sehat selalu dan tetap bersemangat!!
Komentar
Posting Komentar